Wednesday, April 30, 2008

Untukmu Dihatiku



Sudah lebih seminggu kala itu aku jalan jalan ke kota Malang namun kerinduanku pada kota itu terasa kembali, kota yang indah, sejuk elok dengan sejuta pesona seakan ia mengajakku bercanda, setiap kali hari libur diriku tertuju ke kota itu, liburku memang hanya hari senin maklumlah hari senin merupakam awal pekan yang biasanya dipenuhi oleh kesibukan kesibukan dengan segala aktifitas manusia tapi bagi diriku merupakan hari yang harus bersantai ria dengan kesepian namun kesepianku hilang kala itu, tapi bukan karena keindahan kota itu aku ingin berkunjung ke sana lagi


tapi....Anita.....!!! ya..!! anita teman baru yang aku kenal gadis ramah lemah lembut anak kulihan di salah satu universitas negeri ternama di Malang meski diri ini kadang merasa minder siapakah diriku sebenarnya, karena diri ini takut suatu saat ada yang tanya “siapa sich loch?? ( kaya' dalam iklan TV itu hiiii) hanya seorang laki laki yang tak menentu arahnya yang berjuang hanya untuk hidup mencari sesuap nasi namun diri ini tetap bersabar mencari kehidupan ini meski hidup di rumah RSSSS (Rumah Sangat Sederhana Sehingga Selonjor Saja Susah ) jadi apa salahnya aku kenal lebih dekat dengan seseorang yang menurutku istimewa.


Diri yang hina ini apakah tidak boleh mendapat cinta padahal cinta itu hak seseorang ingin dicinta dan mencintai, yach.... sejak kenal dia hati ini terasa ada yang menemani meski hanya sesekali aku telp dia atau atau sms , dia membalasnya dengan jawaban yang begitu mnyejukkan hati, aku berharap dialah cintaku.


Namun semuanya hanyalah impian yang tak mungkin terjadi dia sudah ada yang punya, hanya cinta sejati pada Ilahi yang belum mampu menyainginya ...


ya .. Tuhan semoga cintaku pada-Mu tidak akan pernah rapuh dan semoga cintaku pada seseorang tidak akan mengalahkan cintaku pad-Mu Ya Robby....


( Untuk Yang Merasa aku hanya mau bilang “dirimu juga ada di hatiku)

Tuesday, April 29, 2008

UNTUKMU DIHATIKU

Cinta Untuk Sahabat


Adakalanya dengan ketakutan dan kebingungan kita memutuskan tidak akan pernah percaya dan mencintai siapapun lagi. Kitapun merasakan senang jika ada seseorang yang selalu disisi kita saat sedih maupun saat senang.
Seseorang yang selalu membantu kita tanpa mengharap apapun selain senyuman kita, yang mengerti, yang memahami dan menerima kita apa adanya. Beberapa dari kita menyebutnya sahabat perjalanan hidup. Sebagian lebih sederhana mengatakan teman seperjuangan. Bagi yang romantis menyatakan kekasih hati. Teruntuk yang telah menikah mengakui bahwa Tuhan menciptakannya agar kita tidak merasa kesepian.

Sejauh mana beda dari semua itu? Kenapa bersahabat? Benarkah hidup terlalu keras untuk dijalani seorang diri? Atau karena kita ingin menumpahkan rasa sayang dan cinta yang ada dalam hati? Mungkinkah karena kita memiliki sesuatu yang sejalan hingga kita menyamakan orang lain dengan apa yang kita rasakan? Sungguh! Betapa sulit mencari sahabat diwaktu kita tengah kesusahan Dan benarlah betapa mudah mengajak seseorang untuk bergabung dalam kegembiraan kita

Manusia emang makhluk rumit. Dan suka aneh sendiri. Hal-hal yang pingin kita omongin, atau yang harus kita bilang, justru malah nggak pernah kita ungkap. Parahnya lagi, kita terbiasa pake simbol-simbol atau kata-kata lain buat nunjukin arti sebenernya. Walhasil, seringnya maksud kita itu jadi nggak terkomunikasikan dan bikin sahabat kita ngerasa bete, nggak disayang,nggak dihargai.

Yang kerap terjadi, kita jarang mendengarkan orang lain. Kita mendengar kata-kata, tapi kita nggak mempertimbangkan ekspresi atau tindakan-tindakan yang mengiringi kata-kata itu. Sering juga kita cuma bisa mendengar hal-hal negatif-penolakan, kesalahpahaman-dan mengabaikan cinta yang menjadi dasarnya.