Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali
Apakah kita selalu dapat mengatakan “ya” dalam tiap keadaan yang kita hadapi dalam dunia ini. Baik keadaan yang baik maupun yang buruk, semua kita aminkan dengan ya. Biasanya kalau keadaannya menguntungkan mungkin dengan mudah kita katakan ya, tetapi kalau keadaannya buruk apakah kita berani mengatakan ”ya” juga. Mungkin terasa aneh bukan kalau buruk juga harus ya.. Kalau untuk yang menguntungkan kita katakan ya pasti ok, tetapi kalau yang buruk juga “ya”,rasanya sih susah.Saudara pendengar berani mengatakan “ya” untuk segala keadaan adalah masalah sikap kita, dimana sikap ini merupakan pencerminan dari pikiran kita. Kata “ya” menandakan kita mempunyai suatu kuasa yang besar di luar kita yang dapat membantu kita memberi kata “ya”. Kita perlu bergantung pada kekuatan ituyang datang dari Atas, Sayangnya pikiran dibawah sadar kita hanya mempunyai pikiran positif 20%, sedangkan yang negatif 200% atau sepuluh kali lipatnya. Hal ini yang menyebabkan kita sulit menerima keadaan kita yang mungkin kurang sesuai dengan pikiran kita.Alkisah ada seorang penjual tempe yang ahli sekali, namun suatu hari ia gagal membuat tempenya. Ia berdoa agar keadaan ini dapat berubah dan tempe yang gagal menjadi siap dijual jelas melalui doanya tempe itu tetap gagal. Namun ia tetap membawa tempe mentahnya ke pasar dan ternyata tidak laku dijual sampai sore hari. Pada saat ia mau pulang ada seorang yang sudah berkeliling mencari tempe mentah dan tidak berhasil mendapatkannya, sampai ia ketemu penjual tempe itu dan akhirnya membuang semua tempe mentahnya. Nah inilah suatu ujian untuk kita berserah dalam setiap keadaan, pasti ada maksud Tuhan dibalik suatu peristiwa yang kelihatannya gagal di mata kita.Kata ”Ya” dalam suatu keberuntungan berarti kita telah mengucap syukur pada Tuhan, Kata”Ya” dalam keadan buruk kita tahu ini bukan rencana kita, tetapi adalah rencana Tuhan dalam kehidupan kita, William Wrigley pencipta permen terkenal di dunia berani mengatakan ya dalam kemiskinannya. Dalam usia 29 tahun ia berani pindah ke Chicago dan mencoba mandiri dengan modal $32. Dia mencoba membuka usaha dan menjual sabun Wrigley yang diajarkan ayahnya. Lalu ia mulai menambahkan serbuk pemanis pada sabunnya. Ternyata serbuk pemanis ini menjadi lebih populer daripada sabunnya. Lalu dia membuka bisnis serbuk pemanis, dan pada tahun 1892 ia mulai menawarkan permen karet untuk pembelian sebuah kaleng serbuk pemanisnya, Akhirnya permen karet itu menjadi permen karet terkenal di dunia sampai hari ini. Sikapnya telah mengubah nasibnya.Saudara pendengar, kata ”ya” menandakan kita mengucap syukur untuk hari yang baru yang akan kita hadapi, untuk harapan baru, untuk hasil yang kita terima kemarin.Dengan kata ”ya” berarti kita siap untuk bekerja lagi pada hari yang baru, juga siap berjuang untuk keluarga kita, bekerjasama dengan rekan kerja atau atasan kita, Sebenarnya setiap orang telah dilahirkan dalam keadaan berbahagia.Lihatlah senyum seorang bayi yang kadang-kadang membuat kita gemes, ingin mencubitnya, Biasanya lingkungan yang tidak kondusif kemudian membuat orang menjadi tidak bahagia. Anak yang berada dalam lingkungan keluarga yang tidak semangat, tidak bahagia akan mengalami perubahan dalam hidupnya.Hal ini kelak akan berpengaruh pada waktu ia menjadi dewasa. Ia bisa saja melakukan balas dendam pada orang lain. Kita banyak membaca atau melihat di TV bagaimana anak-anak mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yang kelak akan menumbuhkan bibit kebencian.Jadi kebahagiaan dimulai dari sikap positif, semuanya ada dalam diri setiap orang, Namun manusia sering tertekan dalam bentuk sikap negatif bertahun-tahun yang harus dihadapinya. Kalau sudah demikian untuk kembali menjadi bahagia , maka kita harus mengubah fokus kita dan memiliki sikap mengucap syukur untuk setiap keadaan. Hal ini merupakan pilihan, mau menerima atau selalu mengeluh pada keadaan yang kita hadapi. Kita dapat mengendalikan pilihan kita, mau selalu ya atau selalu tidak.Apakah anda selalu dapat berkata ”ya” ? Pilihannya ditangan Anda. Tahukah Anda sikap ya ini akan selalu membawa kesuksesan. Faktor kesuksesannya berkisar antara 80-100%. Masalahnya maukah Anda mencapainya? Kalau mau bersikaplah selalu positif dalam hidup ini. Katakanlah suatu hari Anda harus di operasi jantung oleh seorang dokter yang tidak berpengalaman, Dokter ini ingin mengoperasi jantung Anda namum ia hanya berpikir ia bisa, namun belum yakin dia apakah dia akan berhasil atau tidak, Apakah anda mau dipoerasi dokter itu,? Saya yakin Anda pasti tidak mau di operasi dokter itu bukan.Demikian juga dengan kita kalau mau sukses, tetapi kita tidak mau bersikap positif dengan kata ”ya” untuk setiap keadaan. Apakah anda yakin dengan sikap tersebut Anda bisa berhasil.? Anda harus mau berubah untuk mengucap syukur dalam segala hal, lagi sekali kukatakan mengucap syukurah karena itu yang dikehendaki Allah. Banyak orang berkata ”ya” mengatakan saya positif aja dengan segala keadaan tetapi kenyataannya hanya 1 persen yang memilik sikap demikian.Sikap seseorang tidak akan selalu menjalani sikap positif dan pikiran kreatif, apalagi kalau kita bersikap negatif, kita pasti tidak akan kreatif. Sikap negatif memerlukan energi dua kali lipat dibandingkan sikap positif, maka dengan sikap negatif kita untuk mengkritik, bergosip dan lain-lain akhirnya menjadikan kita lelah dan stressJeffrey Gitomer berkata, ”Orang negatif itu lebih buruk dari peristiwa negatif”. Jeffrey berkata argumen akan hilang dalam 10 menit, namun orang yang mengalami peristiwa negatif akan bertahan bertahun-tahun”. Dalam bisnis orang seringkali berfokus pada hal yang tidak dapat dikerjakan dan bukan pada apa yang dapat dikerjakan.Berikut ini ada beberapa komentar yang sering kita dengar ”Saya tidak berhasil menghubunginya”.: ”Saya telah menelponnya tetapi tidak ada tanggapan,” ” Saya tidak dapat menawar” “Dia tidak mengangkat telponnya” Jangan menyerah terhadap keadaan. Ubahlah keadaan menjadi berpihak pada kita.
Untuk dapat bersikap ”ya” maka ada beberapa tips:1.Berhentilah menyalahkan orangAmbillah tanggung jawab atas tindakan Anda, seperti presiden Roosevelt berkata, ”The bug stops here” artinya apa pun kesalahan yang dilakukan bawahannya, tanggung jawab ada ditangannya sebagai pimpinan. Ini namanya orang bertanggung jawab..
2. Berhentilah menyalahkan situasiBukan situasi yang membuat kita gagal, bukan hujan, keadaan moneter, lalu lintas yang semerawut, tetapi diri kita. Kita mempunyai pilihan untuk apa yang kita lakukan, carilah jalan yang lebih baik dan jangan salahkan jalanannya. Carilah alternatif dari situasi yang kita alami.
3.Latihlah kepandaian AndaKita akan bisa mengatakan ya kalai kita bekerja seumur hidup. Bacalah buku yang bermutu, dengarkanlah CD tiap-tiap hari, sehingga motivasi hidup Anda tidak pernah merosot.
4.Selalu berorientasi pada solusiDaripada bergumul terus dengan masalah carilah solusi. Selama kita masih hidup masaah tidak akan berhenti. Kalau kita tidak berorientasi pada solusi, maka masalah akan bertumpuk. Dengan berorientasi pada solusi hasilnya lebih besar, Setiap halangan dapat diubah menjadi peluang kalau kita sudah mempelajarinya.5. Berpikir sebelum berkataManusia itu cepat berkata daripada berpikir. Kalau saja kita mau mempergunakan pikiran kita sebelum berkata, maka tidak akan banyak terjadi salah paham di dunia ini..Nah saudara pendengar kalau Anda memiliki semen, pasir dan air untuk membangun sesuatu,mana yang Anda pilih,”Membangun tembok penghalang atau membangun suatu batu loncatan. yang membuat anda lebih maju lagi”. Pilihan ada ditangan Anda.